Hewan Amfibi: Klasifikasi, Ciri-ciri dan Jenis-jenisnya
Amfibi berasal dari bahasa amphibi yang terdiri dari dua suku kata, yakni amphi yang berarti ganda dan bio yang berarti hidup. Dengan kata lain, hewan amfibi adalah jenis hewan yang dapat hidup di dua tempat atau alam.
Hewan amfibi mengalami proses metamorfosis sempurna, dimana bentuk tubuh yang berubah-ubah untuk setiap fase hidupnya. Dimulai dari telur sampai dewasa.
Beberapa dari hewan amfibi bernapas melalui kulit dan yang lainnya menggunakan paru-paru. Untuk amfibi yang bernapas dengan kulit, akan terus menjaga kelembapan tubuhnya yang berfungsi untuk menyerap oksigen yang dibutuhkan
Klasifikasi Amfibi
Hewan amfibi yang memiliki nama latin Amphibia ini memiliki klasifikasi taksonomi, sebagai berikut.
Superkerajaan: Eukaryota
Kerajaan: Kingdom Animalia
Filum: Chordata
Upafilum: Vertebrata
Superkelas: Tetrapoda
Kelas: Amphibia
Ordo Hewan Amfibi
1. Anura
Ordo hewan amfibi yang pertama yakni ordo anura. Jenis hewan amfibi ordo anura meliputi katak dan kodok. Di Indonesia terdapat 7 famili dari anura, yaitu: Famili Megophoridae, Famili Ranidae, Famili Dicroglossidae, Famili Megophoridae, Famili Rhacophoridae, Famili Microhylidae, Famili Bombinatoridae.
Struktur tubuh katak atau kodok, pendek, jari kaki yang berselaput, mata yang menonjol, lidah yang terbelah dua dan tidak memiliki ekor. Katak atau kodok berpindah tempat dengan cara melompat.
2. Caudata
Ordo kedua yaitu Caudata, jenis hewan amfibi yang satu ini biasa kita kenal dengan hewan salamander. Hewan amfibi yang satu ini menghabiskan hidupnya di air meski sudah dewasa. Klasifikasi Caudata ini masuk ke subfamily Pleurodelinae dari keluarga Salamandridae.
Salamander bernapas menggunakan insang (insang luar). Kulitnya mengeluarkan lendir yang membantu hewan ini agar tetap lembap jika sedang berada di daerah kering, serta menjaga keseimbangan garam padah tubuhnya saat di air yang berfungsi sebagai pelumas selama berenang.
3. Gymnophiona
Ordo yang terakhir dari hewan amfibi ini adalah Gymnophiona yang mencakup kelompok Sesilia. Jenis hewan amfibi pada ordo ini mirip dengan cacing tanah yang bertubuh panjang, silinder dan tanpa anggota badan.
Beberapa dari jenis ordo ini dapat hidup di air, namun tidak sedikit yang hidup dibawah tanah yang digali menjadi lubang tempat tinggal. Kelompok Sesilia banyak ditemukan di daerah tropis, seperti Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Tengah.
Ciri-ciri Hewan Amfibi
Seluruh makhluk hidup ciptaan Tuhan memiliki cirinya masing-masing. secara umum, ciri ciri amfibi seperti berikut.
1. Ciri ciri hewan amfibi yang pertama adalah merupakan hewan poikiloterm atau yang lebih dikenal dengan hewan berdarah dingin.
2. Beberapa hewan amfibi memiliki kulit yang halus dan kasar, serta terdapat banyak kelenjar yang disertai lender.
3. Jantung hewan amfibi terdiri dari tiga ruang, yakni satu ventrikel dan dua atrium.
4. Bereproduksi dengan bertelur serta pembuahan eksternal.
5. Mengalami metamorfosis sempurna.
6. Memiliki telur yang terbungkus gelatine.
7. Termasuk hewan tetrapoda atau berkaki empat, dengan dua pasang kaki yang memiliki selaput renang.
8. Ketika masih menjadi berudu atau larva, bernapas dengan insang. Sementara hewan amfibi dewasa bernapas menggunakan paru-paru dan kulit.
9. Memiliki mata yang dilindungi selaput atau membran niktitans yang berfungsi ketika sedang menyelam.
Contoh Hewan Amfibi
Dari sekian banyak ciri ciri amfibi yang ada, terdapat beberapa hewan amfibi yang tidak memiliki kaki. Berdasarkan ordonya, berikut beberapa contoh hewan amfibi.
1. Kodok (Buso sp)
Semuanya pasti mengenal hewan amfibi yang satu ini. Kodok yang memilki nama latin Buso sp merupakan salah satu hewan amfibi yang sering dijumpai di sungai, rawa, sawah, got, dan tempat lembab lainnya.
Kaki kodok yang memiliki selaput berfungsi untuk berenang, kakinya yang panjang memiliki kemampuan untuk melompat dengan jarak yang jauh.
Kodok memiliki warna yang cenderung gelap, seperti kecoklatan dan hitam. kulit kodok terasa kasar serta memiliki lender yang beracun.
2. Katak Sawah (Rana sp)
Katak dan kodok memiliki perbedaan yang bisa dengan jelas dilihat. Ukuran tubuh katak jauh lebih kecil dibandingkan kodok. Untuk jenis kulit, katak memiliki permukaan tubuh yang halus, seta memiliki lendir yang tidak beracun.
Kodok dan katak, ketika masih kecebong bernapas menggunakan insang. Namun setelah dewasa, menggunakan sistem pernapasan invertebrate. Katak suka memakan hewan-hewan kecil yang ada di tepian sawah.
3. Katak Pohon (Hyla sp)
Katak pohon yang memiliki nama latin Hyla sp, tubuhnya lebih kecil lagi dari kodok dan katak sawah. Untuk warna kulit hewan amfibi ini lebih mencolok dengan lendir yang beracun.
Kaki katak pohon dilengkapi dengan bantalan yang membantunya melompat sejauh mungkin dari pohon yang satu ke pohon yang lainnya. Hewan amfibi ini merupakan contoh hewan dengan metamorfosis sempurna.
4. Salamander (Salamander sp)
Hewan amfibi yang satu ini memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan cicak. Kebanyakan Salamander ditemukan didaerah lembab, seperti got, persawahan, rawa dan lainnya. Jika sedang terancam, Salamander akan memutuskan sebagian tubuhnya, sama seperti cicak.
Salamander sp termasuk kedalam kelompok hewan ovovivipar, dimana hewan ini akan melahirkan dan menyusui.
5. Sesilia/Apoda (Caecilia sp)
Contoh hewan amfibi berikutnya adalah Sesilia/Apoda (Caecilia sp) yang sudah hampir punah. Bentuk tubuh hewan amfibi ini panjang seperti ular, namun berdiameter lebih kecil. Penampakan Sesilia ini seperti cacing atau anak ular.
6. Axolotl (Ambystoma mexicanum)
Axolotl merupakan salah satu contoh hewan amfibi yang lebih banyak menghabiskan hidupnya di dalam air. Bentuknya yang lucu dan imut, membuat banyak orang menjadikan hewan amfibi ini sebagai hewan peliharaan dan sering disebut sebagai Salamander Meksiko.
7. Diplocaulus
Hewan amfibi yang satu ini menyerupai kadal air yang berukuran besar, dengan tubuh yang lembek, rendah, ekor seperti dayung dan kulit yang berlendir. Diplocaulus termasuk kelompok hewan pemakan ikan yang hidup dari zaman purba.
9. Common Mudpuppy (Necturus maculosus)
Contoh hewan amfibi yang satu ini hanya bisa ditemukan di bagian timur laut Amerika Serikat dan Kanada. Common Mudpuppy lebih banyak menghabiskan waktu di dalam air dengan kedalaman 90 kaki.
Hewan ini lebih suka memakan serangga, telur ikan, dan yang lainnya. Common Mudpuppy mampu bertahan hidup hingga 20 tahun.
10. Olm (Proteus anguinus)
Hewan amfibi yang memiliki nama latin Proteus anguinus ini berasal dari daerah Eropa Selatan dan banyak ditemui di perairan tanah berkapus. Ciri khas hewan ini berwarna merah muda sama halnya seperti kulit manusia di kawasan Eropa.
11. Purple Frog (Nasikabatrachus syahdrensis)
Contoh hewan amfibi yang satu ini berasal dari Negara India, yang memiliki warna kulit cenderung ungu. Yang unik dari Purple Frog ini adalah suaranya yang mirip dengan suara ayam.
Hewan amfibi yang menghabiskan waktunya berdiam di dalam tanah, akan muncul ke permukaan di saat musim kawin saja.
Gimana teman-teman, apakah kamu sudah mengenal Hewan Amfibi? Bloger berharap kamu mendapat informasi penting dari blog ini. Dan sampai ketemu di pembahasan yang lainnya.