Mengenal Kalajengking, Memiliki Sengatan Berbahaya

Kalajengking adalah sekelompok hewan beruas dengan delapan kaki (oktopoda) yang termasuk dalam ordo scorpions. Menurut Martin, semburan racun adalah senjata terakhir kalajengking bila merasa sangat terancam bahaya dan agar bisa melarikan diri. "Tergantung pada kepribadian kalajengking, apakah ia menginjeksikan racun,"

nah, di bawah ini akan di bahas fakta - fakta menarik tentang seputar Kalajengking.

Taksonomi kalajengking

Kingdom      : Animalia

Subkingdom : Bilateria

Superfilum  : Ecdysozoa

Filum           : Arthropoda

Subfilum      : Chelicerata

Kelas            : Arachnida

Ordo         :  Scorpiones

Famili          : Bothriuridae, Buthidae, Chactidae

Bentuk kalajengking

Kalajengking mempunyai bentuk tubuh memanjang dengan ekor melengkung dan di ujung ekor ada sengat beracun.

Hewan ini memiliki sepasang capit pada tubuh bagian depan, bentuk hewan bercapit ini cukup berbeda antara jantan dan capit.

Ukuran

Kalajengking mempunyai rata-rata ukuran tubuh sekitar 6 cm. Predikat scorpion terbesar atau raksasa dipegang oleh spesies black emperor scorpion dan spesies Afrika di Guinea yang mempunyai panjang tubuh kurang lebih sekitar 18 cm dan berat 60 gram.

Rock scorpion mempunyai tubuh terpanjang dengan panjang kurang lebih sekitar 21 cm. Sementara yang terkecil adalah karibia microtityus fundorai yang mempunyai ukuran hanya sekitar 12 mm.

Bahkan ada fosil dari dua spesies yaitu brontoscorpio anglicus dan gigantoscorpio willsi yang ukurannya mencapai 35 cm sampai 1 meter dan ada pula spesies yang belum dideskripsikan mempunyai ukuran 90 cm.

Warna

Hewan yang satu ini memang identik dengan tubuh berwarna hitam, tetapi ada beberapa spesies yang tubuhnya tidak berwarna hitam. Yaitu, deathstalker scorpion berwarna kuning kehijauan, Arizona bark scorpion berwarna cokelat, blue scorpion berwarna biru dan lain - lain.

Adapun spesies emperor scorpion yang warnanya hitam mengilap dan memantulkan sinar ultraviolet sehingga mereka akan berwarna kebiru - biruan. Warna tersebut akan berubah menjadi warna yang lebih gelap setiap berhasil melakukan pergantian kulit.

Racun kalajengking

Semua spesies kalajengking memiliki bisa. Pada umumnya, bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoksin (racun saraf). Neurotoksin terdiri dari protein kecil dan juga natrium dan kalium, yang berguna untuk mengganggu transmisi saraf sang korban.

Kalajengking menggunakan bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa mereka agar mudah dimakan. Bisa kalajengking lebih berfungsi terhadap hexapoda lainnya dan kebanyakan kalajengking tidak berbahaya bagi manusia, sengatan menghasilkan efek seperti rasa sakit dan pembengkakan.

Namun beberapa spesies kalajengking, terutama dalam keluarga Buthidae dapat berbahaya bagi manusia. Salah satu yang paling berbahaya adalah Leiurus quinquestriatus, dan anggota dari genera Parabuthus, Tityus, Centruroides, dan terutama Androctonus.

100 jenis racun

Satu jenis kalajengking populer bernama Deathstalker atau kalajengking kuning israel (Leiurus quinquestriatus) menurut National Geographic bisa menyuntikkan 100 senyawa racun berbeda pada korbannya.

Hal ini membuat Deathstalker menjadi salah satu spesies kalajengking favorit untuk diteliti. Beberapa penelitian ada yang mengembangkan racun Deathstalker sebagai pengganti obat nyeri morfin dan obat untuk kanker otak.

Semoga ulasan kami dapat bermanfaat dan selamat membaca!